Saturday, 24 September 2016

Isoniazida 100






+


OBAT TBC Tuberkulosis (TBC) de Dapat menyerang berbagai órgano tubuh tetapi yang Akan dibahas adalah obat TBC Untuk paru-paru. Tujuan pengobatan TBC ialah memusnahkan albahaca tuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh. Idealnya pengobatan dengan obat TBC de Dapat menghasilkan pemeriksaan esputo Negativo baik pada uji Dahak maupun biakan kuman dan hasil ini tetap Negativo selamanya. Obat yang digunakan Untuk TBC digolongkan atas Dua Kelompok yaitu: imprimación obat. INH (isoniazida), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. efektifitas Memperlihatkan yang Tinggi dengan toksisitas yang masih ditolerir de Dapat, sebagian dengan besar penderita de Dapat disembuhkan obat-obat ini. sekunder obat. Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin. Meskipun demikian, pengobatan TBC-paru paru hampir selalu menggunakan Tres obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamid pada bulan Pertama Selama tidak ada resistensi terhadap satu atau Lebih obat TBC imprimación ini. Isoniazida isoniazida atau isonikotinil hidrazid yang disingkat dengan INH. Isoniazida secara in vitro bersifat tuberkulostatik (Menahan perkembangan bakteri) tuberkulosid dan (membunuh bakteri). Mekanisme kerja isoniazida memiliki efek pada Lemak, nukleat biosíntesis ASAM, dan glikolisis. Efek utamanya ialah menghambat biosíntesis ASAM mikolat (ácidos micólicos) yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium. Isoniazida menghilangkan sifat tahan ASAM dan menurunkan jumlah Lemak yang terekstrasi oleh metanol dari mikobakterium. Isoniazida mudah diabsorpsi pada Pemberian parenteral maupun oral. Kadar puncak diperoleh dentro de un atasco de 12 waktu setelah Pemberian oral. Di Hati, isoniazida mengalami asetilasi dan pada manusia kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor genetik yang secara bermakna mempengaruhi kadar obat dentro de un plasma. Namun, perbedaan ini tidak berpengaruh pada efektivitas dan atau toksisitas isoniazidbila obat ini diberikan setiap Hari. samping Efek Mual, muntah, anoreksia, letih, malestar general, lemah, gangguan saluran pencernaan acostado, perifer neuritis, optikus neuritis, hipersensitivitas reaksi, demam, Ruam, ikterus, diskrasia darah, psikosis, kejang, sakit kepala, mengantuk, pusing, kering mulut , gangguan BAK, kekurangan vitamina B6, penyakit pellara, hiperglikemia, asidosis Metabolik, ginekomastia, reumatik gejala, gejala mirip lupus eritematoso sistémico. Tantangan Resistensi Resistensi masih merupakan persoalan Dan. Pengobatan TBC dilakukan dengan beberapa kombinasi obat karena penggunaan obat tunggal Akan cepat dan resistensi mudah terjadi. Disamping UIT, resistensi terjadi akibat kurangnya kepatuhan pasien dentro meminum obat. Waktu terapi yang cukup lama yaitu antara 69 bulan sehingga pasien Banyak yang tidak patuh minio obatselama menjalani terapi. Isoniazida masih merupakan obat yang sangat penting Untuk mengobati semua tipe TBC. Efek sampingnya de Dapat menimbulkan anemia sehingga dianjurkan juga Untuk mengkonsumsi vitamina penambah darah seperti piridoksin (vitamina B6). TB vit B6 sudah mengandung isoniazida dan vitamina B6 dentro de satu sediaan, sehingga Praktis hanya minio sekali saja. TB vit B6 hay fotos disponibles dentro de un beberapa kemasan Untuk memudahkan bila diberikan kepada pasien Anak-anak sesuai dengan dosis yang diperlukan. TB Vit B6 hay fotos disponibles dentro de un bentuk: Tableta Mengandung INH 400 mg dan Vit B6 24 mg por comprimido Sirup Mengandung INH 100 mg dan Vit B6 10 mg por 5 ml, yang hay fotos disponibles dentro de 2 kemasan: Jarabe 125 ml jarabe 250 ml Perhatian: Obat TBC di minio berdasarkan dokter resep dan Harus sesuai dengan dosisnya. Penghentian penggunaan obat TBC Harus dilakukan atas Seizin dokter.




No comments:

Post a Comment